Seminggu sekali, saya rutin mengisi salah satu rubrik di sebuah radio di kota Solo. Nama rubrik tersebut adalah Harmonika Keluarga. Selama sekitar 2 jam saya ditemani oleh penyiar, membincangkan berbagai hal tentang pranikah dan pascanikah. Salah satu pertanyaan yang pernah terlontar dari pendengar adalah, “Bagaimana agar kita tahu bahwa calon suami atau istri kita adalah jodoh yang paling tepat untuk kita?”
Jodoh memang perkara yang gampang-gampang sulit. Menurut seorang senior, jika salah memilih jodoh, penyesalannya bisa seumur hidup. Ya, tentu saja. Sebab, memilih jodoh tidak seperti memilih barang-barang koleksi, jika tidak cocok bisa kita kembalikan lagi.
Bagaimana cara agar kita bisa memperkirakan bahwa dia adalah jodoh yang tepat untuk kita? Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan.
1. Pahami dan selami, apa visi dan misi dia dalam masalah pernikahan
Banyak orang melakukan sesuatu tanpa memahami mengapa dia harus melakukan hal tersebut. Menurut Jennel Evans dalam psychologytoday.com (24/4/2010), visi adalah semacam “bintang utara” alias pemandu arah, yang akan membuat seseorang tahu apa yang harus dilakukannya. Visi adalah impian-impian, keinginan-keinginan yang ingin diwujudkan dalam jangka panjang, sedangkan missi adalah bagaimana langkah mewujudkan visi tersebut,
Demikian juga dalam berumah tangga. Sosok yang visioner tahu apa tujuan berumah tangga dan berusaha keras untuk mewujudkannya. Konflik dalam rumah tangga itu biasa, namun pasangan yang memiliki visi dan misi kuat, biasanya akan lebih dewasa dalam menghadapi konflik, dan akan berusaha untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan cara bijaksana.
2. Apakah dia adalah sosok yang bertanggung jawab dan penuh komitmen?
Robert Stenberg, seorang pakar psikologi, sebagaimana dilansir dari psych2go.net (6/10/2014) menyebutkan bahwa komitmen dan sikap tanggung jawab, merupakan hal terpenting dalam membangun sebuah ikatan cinta. Rumah tangga didirikan oleh sumpah setia, janji suci bernama akad nikah. Sejatinya, akad nikah merupakan pernyataan komitmen dan tanggung jawab. Orang yang biasa ngeles, tidak bertanggung jawab, tidak memiliki komitmen, senang ingkar janji dan sejenisnya, kemungkinan besar akan sulit untuk setia. Karena itu, selidiki dahulu karakter calon Anda, apakah dia sosok yang komitmen dan penuh tanggung jawab, ataukah sebaliknya?
3. Apakah dia mencintaimu?
Memang benar, tak rumah tangga tak cukup jika hanya didirikan dengan cinta. Tetapi, tanpa cinta, rumah tangga ibarat mesin tanpa pelumas. Tentu akan mudah aus dan rusak.
4. Apakah dia sosok yang mudah akrab dan penuh kasih sayang?
Sikap kasih sayang, atau rahmah/intimacy menurut Robert Stenberg dalam psych2go.net (6/10/2014) juga merupakan hal penting untuk membangun rumah tangga. Bahkan, semakin seseorang beranjak tua, semestinya sikap ini semakin kuat melekat, sebab secara alamiah, gelora cinta akan semakin menurun. Apakah dia sosok yang lembut, mudah akrab dengan anak-anak, tidak suka menyiksa binatang, santun dan tidak agresif? Hal tersebut merupakan tanda-tanda bahwa dia seorang yang memiliki kadar rahmah cukup tinggi, dan pastinya sangat pas untuk jadi jodohmu.
5. Apakah dia sudah mampu secara ekonomi?
Kemampuan ekonomi juga penting, khususnya jika dia adalah calon suami. Sebab, kewajiban utama seorang suami adalah memberi nafkah. Sehebat apapun calon jodohmu, jika belum bekerja, masih nodong orang tua, berarti dia belum mampu untuk mandiri.
6. Apakah dia sudah cukup dewasa?
Dewasa di sini bukan sekadar pengertian biologis, namun yang terpenting adalah secara psikologis. Apakah dia cukup sabar untuk menghadapi konflik? Apakah dia bisa dewasa dalam menghadapi sebuah permasalahan? Apakah dia memiliki kehidupan religi yang cukup baik, alias taat beragama? Jika iya, berarti dia jodoh yang tepat untukmu.
Sumber : c.uctalks.ucweb.com
0 Response to "6 Cara ini Mendeteksi Bahwa Dia Adalah Jodoh yang Tepat Untuk Anda"
Posting Komentar