Seorang mahasiswa menceritakan kisahnya, yang berasal dari keluarga yang sangat sederhana, hampir setiap akhir bulan dilewati dengan nyaris tidak ada uang.
Namun ceweknya adalah seorang anak orang kaya, yang dari kecil tidak pernah merasa kekurangan, baik makan maupun pakaian. "Kesenjangan ekonomi" ini dari awal sudah menyadarkan dia akan jarak yang begitu jauh antara mereka berdua.
Karena hal ini juga, dia sering merasa sedih, karena dia tidak dapat memberikan kehidupan yang nyaman untuk ceweknya. Tidak jarang dia menangis di depan ceweknya, dan mengatakan: "maaf, aku tidak bisa membuat mu menjalani hidup yang kamu mau, malah sering diam diam membuat kamu mentraktir aku."
Namun siapa sangka, ceweknya malah menjawab, "aku tau kamu berjuang keras menjaga aku, menemani ku, bahkan saat kamu hanya punya uang untuk beli sepiring nasi pun, nasi itu akan kamu kasih ke aku."
Perkataan cewek ini membuat dia terharu banget! Meskipun berasal dari keluarga yang kaya, namun dia tidak didik hanya dengan materi.
Meskipun tidak bisa memberikan ceweknya fasilitas yang baik, tapi dia tetap berusaha untuk memberikan kebahagiaan kecil. Meskipun ceweknya kaya banget, sampai tiap hari naik mobil ke kampus, tapi saat malam hari, cowoknya bakal selalu jemput dia naik motor untuk makan malam bareng.
Mungkin ini yang dinamakan cinta sejati.
Ini isi curhatannya:
Cewek ku, berasal dari keluarga yang kaya, hidup nyaman, dan tidak pernah merasakan kekurangan secara materi.
Beda dengan aku, yang hidup dari keluarga sederhana, sering makan hanya sekali dalam sehari.
Mungkin banyak yang bilang kami ga cocok.
Pakaian dia semua bermerek mahal, harga baju dia yang paling murah saja dua kalinya harga baju ku yang paling mahal.
Kami udah pacaran setahun lebih, sebelum pacaran, aku sebenarnya sudah tau latar belakang keluarganya.
Di kampus, uang jajan dia ga pernah kekurangan, mau beli apa tinggal beli.
Kalau aku, setiap akhir bulan hampir tidak ada sisa uang di tabungan ku.
Meskipun kami bersama dalam "kesenjangan ekonomi" yang besar, tapi selama setahun lebih ini dia gak pernah mengucapkan kalimat seperti, "kok lu miskin banget sih", atau kata-kata apapun yang berhubungan dengan miskin.
Waktu uangku lagi sekarat di akhir bulan, dia masih ngajakin makan malam, membelikan minum, diam-diam menyelipkan uang di buku ku.
Dan masih banyak lagi.
Sering sekali aku menangis depan dia, "maaf, aku ga punya uang dan ga bisa bikin kamu menjalani hidup yang kamu mau, ga bisa temenin kamu nonton, kasih baju couple yang mahal, malah bikin kamu diam-diam beliin aku makan." Tiap kali ngomong begini, aku ga bisa menahan tangisan ku.
Dia bilang, "Dari awal, aku ga pernah keberatan kalau harus memelihara mu, karena aku tau kamu berjuang keras menjaga aku, menemani ku, bahkan saat kamu hanya punya uang untuk beli sepiring nasi pun, nasi itu pasti akan kamu kasih ke aku."
Aku adalah mahasiswa, aku mungkin ga bisa membuat dia menjalani hidup yang nyaman. Tapi, aku boleh lapar, dia ga boleh.
Karena aku sayang dia.
Aku ga bisa kasih fasilitas yang baik, tapi aku berusaha untuk membahagiakan dia.
Meski dia tiap hari ke kampus naik mobil, tapi aku tetap menjemput dia naik motor saat mau pergi makan malam.
Karena dia pernah bilang, "Setir mobil yang ku pegang, tidak bisa membawa rasa aman seperti yang kurasakan saat memelukmu."
----------Update---------
Setengah tahun pertama kami sama-sama kerja sampingan, tapi setengah tahun belakangan ini, kelas ku cukup padat, jadi aku ga sempat kerja. Tapi aku tetap jadi guru les private.
Meskipun keluarga dia tidak berkekurangan, tapi dia masih berusaha mencari uang.
Aku dan dia saling menikmati hari-hari kami, terutama aku.
Terima kasih telah memaafkan aku yang serba terbatas ini.
Terima kasih telah mendukung setiap hal yang ingin aku lakukan.
Terima kasih sudah percaya sama aku.
----------------------------
Wah sobat cerpen, terharu ya! Bisa dapat pacar kayak gini, beruntung banget!
sumber : cerpen.co.id
0 Response to "Pria Miskin Ini Bela-belain Tiap Hari Antar Jemput "Pacar Super Kaya" nya, Tapi Siapa Sangka "Balasan Ceweknya" Malah.. Shock!!"
Posting Komentar